Mendekatlah Lebih Dekat
-
play_circle_filled
01. Mendekatlah Lebih Dekat
Demeises
“Ketika rasa tertambat pada seorang wanita, rasanya ingin sekali segera memilikinya, namun apa daya saat rasa keinginan tidak sesuai dengan apa yang kita miliki, kita hanya bisa melihatnya dari jauh. Rasa ingin yang tinggi untuk memiliki sangat tinggi, namun rasanya hanya mimpi karena kita berbeda keadaan. “
Nama band Demeises mungkin asing di telinga pecinta musik Indonesia. Padahal, band asal Cianjur ini begitu tenar di negara tetangga, Malaysia. Band yang dibentuk sejak 5 Mei 2008 silam itu kini mencoba peruntungan untuk lebih tenar di Tanah Air dengan meluncurkan single ‘Mendekatlah Lebih Dekat’.
Band yang diawaki oleh Iman (vokal), Messi (gitar), Neno (bass), dan Riza (drum) ini meluncurkan tembang melow ciptaan Dose Hudaya, pemilik Dose Hudaya Production Indonesia (DHPI) label yang menaunginya kini.
Tema lagu ini, menurut Dose, berkisah tentang percintaan yang terhalang oleh status sosial, dimana strata sosial sang wanita jauh di atas strata sosial sang pria. Berada di bawah naungan DHPI, Dose berharap nama band Demeises bisa sepopuler seperti di negara tetangga.
Demeises sempat tenar di Malaysia berkat tembang ‘Dengarlah Bintang Hatiku’ pada tahun 2013 lalu. Terkenal di luar negeri justru terbersit kesedihan dibenak band ini. Soalnya, nama band ini tak terlalu dikenal di Tanah Air, bahkan di daerah kelahiran mereka sendiri.
“Di pasar Indonesia secara nasional, kurang berhasil karena waktu itu pasar didominasi oleh boy band. Single kami hanya sukses di beberapa provinsi saja. Dari situ kami vakum sampai 2013 dan alhamdulillah ‘Dengarlah Bintang Hatiku’ booming di Malaysia karena menjadi theme song film ‘Ijab Kabul’. Demeises mendapat tujuh platinum untuk lagu ‘Dengarlah Bintang Hatiku’,” kata salah seorang punggawa Demeises, Messi.
Sayang, single-single selanjutnya tidak sesukses single perdananya. Sampai kontrak dengan Warner selesai pada tahun 2018, Demeises tidak lagi mencetak hit. Di Malaysia terkenal, tapi di negeri sendiri, Indonesia bahkan di kampung halamanna sendiri, Cianjur, nama Demeises tidak sepopuler lagunya.
“Orang-orang di Indonesia banyak yang tahu lagu-lagu Demeises, tapi tidak tahu bandnya. Di Cianjur juga kondisinya sama. Di satu sisi kami bangga, bisa tembus pasar Malaysia dan mendapat penghargaan platinum. Tapi di sisi lain, kami sedih. Lagu kami dikenal tapi kaminya sendiri tidak dikenal,” katanya.